Jumat, 06 Maret 2009

JAKARTA, JUMAT - Kunjungan Perdana Menteri Australia Kevin Michael Rudd di dua organisasi Islam terbesar di Indonesia, PP Muhammadiyah dan PB Nahdlatul Ulama (PBNU), Jumat (13/6) mendapat sambutan baik. Hal itu terlihat dari persiapan yang dilakukan anak buah Hasyim Muzadi dan Dien Syamsudin ketika PM ke-26 Australia tersebut.

Meskipun, kehadirannya tak lebih dari 20 menit di masing-masing tempat, Kantor PP Muhammadiyah di kawasan Menteng dan PBNU di Kramat Raya, Jakarta Pusat. Bagi NU, kemitraan antara Nahdlatul Ulama dan pemerintah Australia merupakan bentuk apresiasi pemerintah Australia terhadap NU sebagai sebuah organisasi yang selama ini berperan dalam pengembangan masyarakat demokratis yang toleran dengan kekuatan madzhab dan sikap keagamaannya.

"NU selama ini banyak bergerak di bidang keagamaan, pendidikan dan sosial. NU juga organisasi Islam yang bisa berhubungan baik dengan berbagai agama dan intens melakukan dialog antar keyakinan," kata Rudd dalam sambutannya saat berkunjung ke PBNU.

Di PP Muhammadiyah, Rudd juga menyampaikan apresiasi yang tak jauh berbeda. Dalam sambutannya yang hanya berdurasi tak lebih dari 5 menit, ia menilai Muhammadiyah tak hanya sebagai organisasi yang besar secara jumlah (massa), tapi juga besar kontribusinya bagi Indonesia.

Kedua organisasi Islam itu, kata Rudd, memberikan peran yang besar pada masa pemulihan masyarakat pascabencana alam yang melanda kawasan Indonesia.Oleh karena itu, meski hanya melakukan kunjungan singkat, pemerintah Australia, kata Rudd, sangat bangga bisa melakukan kerjasama yang diwujudkan dalam penandatanganan MOU dengan kedua organisasi tersebut.

Isinya, pengembangan Indonesia ke arah yang lebih baik dalam berbagai bidang. Diantaranya, lingkup manajemen bencana meliputi pengurangan kerentanan bencana melalui pendekatan menyeluruh terhadap masyarakat pesantren berbasis manajemen risiko bencana.

Pada lingkup pendidikan, fokusnya diarahkan pada pembangunan kualitas dan kapasitas sekolah Islam. Sementara, di lingkup pemerintahan, melakukan penguatan demokrasi melalui monitoring pemilu dan pendidikan Pemilu.

Kunjungan 20 menit Rudd, memang memberikan arti bagi dua organisasi Islam itu dan bagi pengembangan Indonesia. Uniknya, ada celotehan lucu dari para petugas yang mempersiapkan segala sesuatunya menjelang acara. "Lah, cuma sebentar. Nyiapinnya lama," celetuk salah satu petugas bagian sound saat melihat Rudd bersiap-siap meninggalkan lantai 8 Gedung PBNU.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar