Senin, 25 Mei 2009

Cucu Mantan Menteri Siap Jadi Wapres

Menteng, Warta Kota

Selama ini nama Emir Soendoro tak pernah terdengar dalam dunia politik. Namun secara tiba-tiba pria cucu Widjojo Nitisastro, mantan menteri ekuin era pemerintahan Soeharto, menyatakan kesiapannya menjadi orang nomor dua atau wakil presiden.

Kepada wartawan, Minggu (12/4), Emir yang berprofesi sebagai dokter ahli orthopedi ini mengaku banyak mendapat dukungan dari rekan-rekan seprofesinya di Ikatan Dokter Indonesia (IDI). Bahkan,mantan Presiden KH Abdurrahman Wahid atau Gus Dur terang-terangan mendukung pencalonan Emir. Gus Dur merasa yakin kans dokter spesialis bedah tulang tersebut di pilpres mendatang.

"PKB dukung Emir. Setelah hasil akhir Pemilu Legislatif diumumkan oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU), banyak calon presiden yang parpol-nya lolos Parliemantary Treshold akan meminang Emir," kata Gus Dur dengan yakin di depan ratusan tamu, di kediaman Emir di Jalan Imam Bonjol 4, Jakarta Pusat.

Gus Dur kemudian mengungkapkan, dirinya akan memberikan dukungan penuh atas pencalonan Emir sebagai cawapres. Bahkan dia mengaku siap kembali duduk di kursi presiden apabila PKB dan koalisi parpol, kembali mencalonkannya sebagai capres 2009. "Saya tidak pernah bilang tidak akan maju lagi sebagai capres," kata Gus Dur.

Gus Dur kemudian mengatakan lagi, tak akan mempersoalkan bila dirinya tak bisa menjadi capres dan akan membuka peluang bagi Emir menjadi cawapres dan mengantarkannya ke Istana. Yang jelas, kata Gus Dur, yang dibutuhkan saat ini adalah sebuah koalisi dengan partai-partai lain.

Kepada wartawan Emir kemudian menambahkan, selain dari kalangan seprofesi, niatnya menjadi orang nomor dua di negara ini juga mendapat dukungan dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI), Asosiasi Pemberdayaan Ekonomi Pesantren Seluruh Indonesia (APEPSI), serta Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI), dan beberapa organisasi lainnya. Dirinya juga mengklaim sudah bertemu secara informal dengan beberapa elit partai politik, dalam rangka menyamakan langkah untuk masa depan bangsa.

"Siapa pun capresnya saya siap demi tugas negara. Tapi dengan syarat, saya sebagai wapres diberikan kewenangan membenahi masalah kesejahteraan masyarakat," kata Emir yang kini masih menjadi salah satu dokter di RSCM, seraya menyatakan dirinya kerap mendapat keluhan dari kelompok masyarakat miskin.

"Oleh karena itu, target saya tetap cawapres, bukan menteri atau pimpinan BUMN. Selama ini, peran Wapres pak Jusuf Kalla kurang berfungsi optimal. Banyak pekerjaan yang diambil alih Presiden SBY. Sudah saatnya fungsi kerja wapres mendatang lebih aktif memperhatikan kondisi dalam negeri. Khususnya di bidang kesehatan dan pendidikan," ujarnya. (Persda/Dayat)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar