Senin, 25 Mei 2009

Palmerah, Warta Kota

Memasuki hari kedua penyelenggaraan ujian akhir sekolah berstandar nasional (UASBN) tingkat sekolah dasar (SD) dan madrasah ibtidaiyah (MI), Dinas Pendidikan Provinsi DKI Jakarta mencatat 540 siswa atau 0,38 persen tidak hadir mengikuti ujian. Siswa yang tidak hadir umumnya karena sakit.

Berdasarkan data Dinas Pendidikan DKI Jakarta, total siswa yang terdaftar mengikuti UASBN mencapai 141.738 siswa. Mereka terdiri atas 129.222 siswa SD, 12.359 siswa MI, dan 157 SD Luar Biasa (SDLB). Pada hari pertama ujian utama UASBN, Dinas Pendidikan DKI Jakarta mencatat jumlah kehadiran peserta UASBN SD/MI hanya 141.198 siswa atau 99,62 persen.

Ini berarti siswa yang tidak hadir tercatat 540 siswa atau 0,38 persen. Rinciannya, peserta UASBN SD yang hadir 128.964 siswa (99,66 persen) dan tidak hadir 442 siswa (0,34 persen). Peserta UASBN MI yang hadir sebanyak 12.234 siswa (99,21 persen) dan tidak hadir 98 siswa (0,79 persen). Untuk SDLB, seluruh siswa hadir.

Kepala Dinas Pendidikan DKI, Taufik Yudhi Mulyanto, membenarkan 540 siswa yang tidak mengikuti UASBN. Penyebabnya sakit dan hanya sedikit tidak datang tanpa alasan. "Kebanyakan karena sakit. Kalau yang tanpa alasan ada, tapi hanya sedikit," kata Taufik seperti dikutip Berita Jakarta.

Bagi yang tidak datang tanpa ada keterangan apa pun, ia telah meminta sekolah siswa yang bersangkutan untuk menyelidiki atau mencari tahu alasan murid itu tidak mengikuti ujian.

Sedangkan, bagi murid yang sakit, Taufik mengatakan, tetap diberikan kesempatan untuk mengikuti ujian susulan. Waktu ujian susulan, yaitu pada hari Senin, tanggal 18 Mei 2009 hingga Rabu, tanggal 20 Mei 2009. Namun, ujian tidak diadakan di sekolah, melainkan di masing-masing rayon. "Mereka mendapat kesempatan ujian susulan yang akan dilakukan minggu depan," ujar mantan Kepala Dinas Olahraga dan Pemuda.

Seperti ujian utama, ujian susulan juga akan dimulai pukul 08.00-10.00. Mata pelajaran yang diujikan tetap sama yaitu hari pertama Bahasa Indonesia sebanyak 50 soal, hari kedua pelajaran Matematika sebanyak 40 soal dan hari ketiga Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) sebanyak 40 soal.

Taufik Yudhi menjamin tidak akan ada kebocoran soal dalam ujian susulan. Sebab, materi soal ujian susulan dibedakan dengan soal ujian utama. "Ini untuk mencegah kebocoran soal. Lagi pula siswa itu pasti sudah siap karena telah mengikuti try out selama 6 kali," paparnya. (BJ/tig)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar