Senin, 25 Mei 2009

Palmerah, Warta Kota

Ujian Akhir Sekolah Berstandar Nasional (UASBN) di DKI pada Senin (11/5) akan diikuti 141.646 pelajar SD/MI/SDLB. Ujian ini merupakan sarana untuk pemetaan satuan pendidikan dan dasar seleksi masuk ke jenjang pendidikan berikutnya.

Kepala Dinas Pendidikan DKI Jakarta, Taufik Yudi Mulyanto, beberapa waktu lalu mengatakan Pemprov DKI berharap hasil ujian tersebut kali ini lebih baik dibanding tahun lalu. Tahun lalu, tingkat kelulusan SD hampir 100 persen. "Kami berharap kelulusan bisa melebihi tahun lalu," ucapnya.

Naskah soal UASBN di tingkat sekolah dasar ini dari pemerintah pusat 25 persen dan pemerintah daerah atau provinsi75 persen. Soal yang berasal dari daerah itu disusun oleh guru berpengalaman dari kabupaten/kota yang telah mendapat pelatihan penulisan soal dari pusat penelitian pendidikan.

Ketua Badan Standar Nasional Pendidikan, Mungin Eddy Wibowo, berharap UASBN berjalan dengan baik, lancar, tanpa kecurangan dan kebocoran naskah soal. Selain itu, UASBN dilakukan dengan obyektif, adil, jujur, dan akuntabel. "Jangan sampai siswa SD/MI/SDLB yang masih putih bersih dikotori dan diracuni oleh ketidakjujuran, kecurangan, atupun kebodohan," ujarnya beberapa waktu lalu.

Menurut Mungin, kecurangan akan merusak perilaku dan moral anak bangsa. Selain itu, kecurangan akan merusak potensi si anak menjadi manusia yang beriman dan berakhlak mulia, berilmu, kreatif, mandiri, demokratif, dan bertanggung jawab.

Kriteria kelulusan UASBN ditetapkan oleh setiap sekolah/madrasah melalui rapat dewan guru. Kriteria tersebut mencakup nilai minimal setiap mata pelajaran yang diujikan dan nilai rata-rata tiga mata pelajaran yang diujukan. Hasil UASBN menjadi bahanpertimbangan penentuan kelulusan si siswa.

Ditinjau gubernur
Rencananya, pelaksanaan UASBN di Jakarta pada hari ini akan ditinjau oleh Gubernur DKI Fauzi Bowo. Menurut Kepala Humas Dinas Pendidikan DKI Jakarta, Yusen Hardiman, Sabtu (9/5), gubernur akan meninjau UASBN di dua sekolah di Jakarta Pusat, yakni SDN 01 Joharbaru dan Madrasah Ibtidaiyah Johar Baru.

Seperti peninjauan pelaksanaan ujian nasional di tingkat sekolah menengah atas (SMA) dan yang sederajat, Fauzi Bowo akan langsung mendatangi siswa sebelum ujian. Ia akan menyapa dan memberi semangat kepada para peserta ujian agar tenang dan konsentrasi dalam mengikuti ujian. Pemerintah daerah DKI Jakarta menargetkan peserta UASBN bisa lulus 100 persen. Tahun lalu, UASBN di DKI Jakarta bisa mencapai 99,7 persen.

Untuk mengantisipasi kecurangan atau tim sukses UASBN, Badan Standar Nasional Pendidikan melibatkan penyelenggara tingkat pusat, tingkat provinsi, dan tingkat kabupaten/kota untuk memantau ke sekolah ataupun madrasah. Sedangkan Pemprov DKI membentuk tim pengawas yang melibatkan Universitas Negeri Jakarta. (Intan Ungaling Dian)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar