Minggu, 12 April 2009

Prospek Pendidikan Maritime di Indonesia

Bogor, CyberNews. Pusat Kajian Sumberdaya Pesisir dan Lautan – Institut Pertanian Bogor (PKSPL-IPB) bekerjasama dengan Hochschule Bremen-University of Applied Sciences dan Program Pascasarjana Manajemen dan Bisnis IPB akan mengadakan pendidikan Double Degree Program on Master ”Port, Shipping and Logistic Management” (MPSLM) yang terdiri dari 3 atau 4 semester. Dalam program ini akan melingkupi 30% materi Hukum dan Bisnis Administrasi, 30% Technology and Engeneering, 30% Management Incl. SSO/CSO/PFSO Certificate, dan 10% Soft Skills.

Hal tersebut mengemuka pada CEO Forum bertajuk ”The International Trend on Port, Shipping and Logistic Business” di Kampus MB IPB Jl Pajajaran, Bandung. Acara yang dibuka oleh Direktur MB IPB Dr Ir Arief Daryanto MEc, ini menghadirkan pembicara Prof Capt Peter Andre Irminger dari University of Applied Science-Bremen Germany, dan Kepala PKSPL IPB Prof Dr Tridoyo Kusumastanto MS.

Dalam sambutannya, Dr Arief Daryanto menyambut baik dan menyatakan kesiapan IPB khususnya MB IPB untuk bekerjasama dengan University of Applied Science Germany yang berkedudukan di Bremen, Germany. Terkait dengan topik bahasan CEO Forum saat itu, Dr Arief menilainya sebagai topik yang sangat penting.

Ada tiga alasan yang ia kemukakan. Pertama, spesialisasi di IPB adalah Agribisnis yang melihat pertanian sebagai sebuah sistem mulai dari ladang hingga aspek bisnis. Kedua, fakta bahwa wilayah Indonesia mayoritas adalah perairan, dimana sekitar 2/3 wilayah adalah laut.

Ketiga, MB IPB saat ini sedang dalam proses pemantapan untuk sebuah spesialisasi dalam analisis mata rantai program kerjasama dengan Maastricht School of Management, dimana manajemen pelabuhan menjadi bagian mata rantai yang penting.

Kepala PKSPL IPB Prof Dr Tridoyo Kusumastanto MS menyampaikan makalah berjudul ”Prospek Pengembangan Bisnis Port, Shipping dan Logistic”. Disebutkan, disaat pendidikan tinggi Indonesia menghadapi persoalan tingginya angka pengangguran kalangan terdidik dari kalangan perguruan tinggi, di sisi lain ada kesempatan yang terbuka lebar untuk bekerja di kapal-kapal asing.

”Permintaan pelaut dunia hingga 2010 sejumlah 40.000 orang, sementara Indonesia baru bisa mengisi dari peluang itu, 500 orang per tahunnya. Dalam konteks ini, pendidikan maritime memiliki posisi yang penting dan strategis untuk melahirkan lulusan yang berkualitas sesuai standar International Maritime Organizations (IMO). Oleh karena itu, perlu ada penyamaan langkah dan strategi dalam pengembangan pendidikan tinggi maritime dari para stakeholder,” urai Prof Tridoyo.

Sementara itu, Prof Capt Peter Andre Irminger lebih banyak mengupas pendidikan maritime di Bremen. Di akhir bahasan, ia menyebutkan prospek pendidikan maritime di Indonesia diantaranya dengan meningkatkan kualifikasi tenaga pengajar dan profesional di bidang maritim. Selain para mahasiswa Pascasarjana MB-IPB, CEO Forum juga dihadiri oleh Wakil Rektor IPB Bidang Riset dan Kerjasama Dr Ir Anas Miftah Fauzi MEng, dan sejumlah perwakilan dari pelabuhan-pelabuhan di Indonesia.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar