Minggu, 12 April 2009

SEMARANG - Anak yang kesulitan belajar bukan berarti akan tertinggal dalam segala hal dengan anak yang pandai. Pasalnya banyak cara untuk membentuk anak yang kesulitan belajar agar bisa mengejar kepandaian anak kebanyakan. Salah satunya dengan memberi pendidikan khusus.

Saat ini sekolah tingkat dasar yang mengonsentrasikan pada pendidikan bagi siswa seperti itu, yaitu di SD Bina Harapan.

Lembaga pendidikan di Jl Krakatau VII No 7 Semarang itu berdiri sejak Juli 2000. Awalnya SD tersebut hanya memiliki 14 siswa dan sekarang menampung 28 siswa.

Kepala Yayasan Drs Ciptono menjelaskan setelah tiga tahun mampu mendidik siswa yang tadinya kesulitan belajar menjadi pintar seperti siswa pada umumnya, kini keberadaannya diakui oleh Dinas Pendidikan Kota Semarang.

Hal itu dibuktikan dengan dikeluarkannya nomor identitas sekolah 104480 yang diterima sejak Februari 2003 lalu.

''Pengakuan ini sangat menggembirakan, sebab SD seperti ini baru satu-satunya yang dimiliki Jawa Tengah'' katanya saat syukuran keluarnya izin opersional dan pentas seni di SD Bina Harapan, Selasa (27/5). Acara tersebut juga dihadiri Kepala Dinas Pendidikan Kota Semarang, Drs H Sujoko.

Meski tergolong baru, tapi sudah meluluskan satu anak didiknya, yang kini menempuh pendidikan di SLTP. Sedangkan empat siswa pindah ke SD umum, setelah melihat perkembangan belajar dan kemajuan IQ yang menggembirakan.

Kesempatan

Sujadi, Kepala SD Bina Harapan menjelaskan pihaknya membuka kesempatan bagi semua siswa yang mau pindah atau siswa baru. Artinya, bagi orang tua yang memiliki anak berkesulitan belajar di SD negeri, mereka bisa memindahkan ke sekolah tersebut. ''Yang kelas tiga pindah kelas tiga, yang kelas enam pindah ke kelas enam dan seterusnya.''

Pola semacam itu agar siswa tidak tertinggal dengan siswa sekolah lainnya. Kurikulum pelajaran yang diterapkan juga tidak berbeda dengan SD Negeri, sehingga tidak ada materi yang tertinggal. ''Untuk ujian akhir sekolah (UAS), ada empat siswa yang bergabung dengan SD Taman Maluku''.

SD Bina Harapan juga melakukan kerja sama dengan Fakultas Psikologi Unika Soegijapranata. Evaluasi perkembangan dilakukan dalam tiga bulan sekali.

Drs H Sujoko, Kepala Dinas Pendidikan Kota mewakili Wali Kota mengatakan pemerintah cukup bangga dengan SD tersebut. Karena itu, Pemkot mendorong agar langkah yang dilakukan lebih maju lagi. (has-45)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar