Minggu, 12 April 2009

TUGAS pendidikan adalah mencerdaskan kehidupan bangsa, namun dalam mencapai tujuan tersebut banyak mengalami masalah di antaranya geografis. Kondisi demikian berakibat tidak meratanya kesempatan memperoleh pendidikan yang layak terutama di pedalaman. Pemerintah menetapkan kebijakan guru sekolah dasar harus memiliki ijazah D2, akan tetapi kemampuan pe-merintah dalam mendanai program ini sangat terbatas sehingga dipilihlah radio sebagai wahana pendidikan dan pelatihan.

Pemilihan media radio didasarkan kemampuan media ini dapat menjangkau populasi pendengar yang lebih banyak dengan jarak jauh dan waktu yang lebih cepat, serta biaya yang relatif le-bih murah dibandingkan dengan media yang lain.

Balai Teknologi Komunikasi dan Perpustakaan Sekolah Provinsi Jawa Tengah diantaranya memilih RRI dan RSPD sebagai media siaran pendidikan. Selain acara tersebut dapat meningkatkan mutu pendidikan dasar, melalui peningkatan profesionalisme guru sekolah dasar, sebagai penyetaraan D2 atau untuk meningkatkan kualifikasi pendidikan guru dasar yang belum D2.

Sejak dioperasionalkannya siaran pendidikan mulai tahun 90 -an, kini masih tersisa sekitar 1200 orang kelompok belajar yang mengikuti ujian dan tersebar di kota Solo dan Magelang serta kabupaten Demak, Kudus, Pati, Kendal, Pekalongan, Pemalang, Boyolali, Sukoharjo, Purworejo, Banyumas dan Cilacap.

Dari 11 kabupaten dan 2 kota tersebut, Supomo S.Pd, Kepala Sekolah Dasar Wergu Wetan Kudus mengemukakan, untuk menggiatkan kembali kegiatan siaran radio pendidikan di sekolah perlu bekerja sama dengan instansi terkait, Unit Pelaksana Teknis Dinas Pendidikan antarkecamatan dan antargugus.

Meski demikian Dra. Hartati selaku pengawas di Cabang Diknas Kecamatan Semarang Timur juga berharap Diklat Siaran Radio Pendidikan untuk guru perlu diperbarui. Seperti apa pembaruannya ? Melalui acara itu guru dapat mengembangkan profilnya sesuai dengan tiga ranah kurikulum baru 2004 yang efektif, kognitif, dan psikomotorik, ketiga-tiganya tercapai.

Juga diharapkan, program Diklat Siaran Radio Pendidikan ini lebih mencapai sasaran dan tujuan karena program ini sangat diharapkan masyarakat. Kini guru sekolah dasar banyak yang sudah berpendidikan formal D2 dan S1, karena itu tujuan siaran sekarang berubah sebagai pengayaan mereka, mengingat pada dasarnya prinsip pendidikan adalah life long education

Proses Budaya

Di Indonesia pendidikan sebagai upaya pembelajaran sepanjang hayat telah diamanatkan didalam Tap MPR Nomor : II/ MPR/ 1988. Disebutkan, pendidikan merupakan proses budaya untuk meningkatkan harkat dan martabat manusia. Berlangsung seumur hidup dan dilaksanakan di dalam lingkungan keluarga, sekolah dan masyarakat. Dengan demikian pendidikan merupakan tanggung jawab bersama antara keluarga,masyarakat dan pemerintah. ". Retno Sri Ningsih Satmoko (1999:65)

Sayang banyak guru tidak mengetahui Diklat Siaran radio Pendidikan masih disiarkan, kata Endang Lestari guru SD Perumahan Banyumanik 07 Semarang waktu ketemu dengan penulis dalam pelatihan SEQ guru-guru se-Jawa Tengah di Balai Kota Semarang, beberapa waktu lalu.

" Selama ini, saya kira kok sepertinya Siaran Radio Pendidikan nggak mengadakan ujian lagi? Saya kok jarang dengar, tidak seperti tahun 90-an setiap sekolah wajib mencatat Siaran Radio Pendidikan.

Permasalahan itu disebabkan kurangnya koordinasi dari masing-masing instansi terkait yang diberi wewenang untuk mengelola Diklat Siaran Radio Pendidikan. Diantara indikator yang dapat kita lihat yaitu lemahnya guru membuat laporan hasil monitor siaran .

Beberapa guru merasa sudah pernah mengikuti ujian tetapi sampai sekarang belum bisa menggunakan sertifikat ujian untuk proses kenaikan pangkat, kata Endang Lestari

" Dulu tahun 90 an saya pernah mengikuti ujian SRP , sampai kini sertifikatnya tidak turun." Ujian di Bangun Harjo Kecamat-an Semarang Tengah, dan mengajarnya di perumahan Banyumanik 07 Semarang.

Masalah lain, guru juga tidak tahu kalau siaran tetap berlangsung. Seperti dikatakan oleh Indraningrum S.Pd Kepala SD 1 Citarum Semarang juga kepala Gugus Boegenvil III." Siaran ini menambah wawasan dan bermanfaat bagi guru tapi sayang saya tidak mendengar kalau siaran ini masih diudarakan".

Tidak ada komentar:

Posting Komentar